FERMATA (Part 1)

TITLE : FERMATA (Part 1) [PROLOGUE]

CAST :

  • Choi Sooyoung SNSD
  • Jung Daehyun B.A.P
  • Yoo Youngjae B.A.P

OTHER CAST:

  • Jessica ex-SNSD
  • Jongup B.A.P
  • Jun Hyosung SECRET
  • Zelo B.A.P

GENRE : Romance, Family, Friendship, Mystery

RATTING : PG 15

CREAT BY : H-BY

.

NB :

  • Maaf jika terdapat banyak kesalahan dalam penulisan (Typo)
  • Maaf jika terdapat kata-kata kasar/ menyinggung
  • Maaf jika terdapat kesamaan cerita
  • DON’T BE SIDER
  • DON’T BE PLAGIAT

.

Happy Reading

fermata4_1

#FERMATA#

Seorang gadis menghentikan langkahnya ketika dia telah tiba di depan sebuah stasiun. Benar, Stasiun Seoul.

Sejujurnya ada perasaan enggan yang terus menyelimuti hatinya. Entah kenapa.. dia merasa sesuatu yang buruk akan terjadi disana.

‘TAPP!’ – Lalu seorang pria tinggi terlihat berhenti di samping gadis tadi. Sekilas dia melirik prihatin pada gadis yang terus saja diam dengan tatapan kosong itu. Pria itu tahu benar jika ini pilihan yang cukup sulit.

“Noona, kau yakin kau akan berangkat kesana sendiri? Bagaimana jika nanti ada Zombie di dalam keretamu?” Tanya pria tadi sambil merangkul gadis yang ia panggil ‘Noona’ itu.

Dan seulas senyum langsung terukir di bibir gadis itu, “Gwaenchana Junhonga, Jika memang ada Zombie dikeretaku.. berarti ada Gongyoo juga disana” balas sang Noona sambil menoleh dengan senyuman lebar.

Berhasil! – Akhirnya Junhong bisa melihat senyuman gadis itu yang memang sejak kemarin malam menghilang.

“Sooyoungaa… Sooyounga!” – Lalu sebuah suara membuat Junhong dan gadis yang di panggil Sooyoung itu menoleh kebelakang. Dari jarak 10 meter, mereka bisa melihat jika seorang wanita paruh baya berlari mendekat sambil mengayunkan syal yang ada di tangannya.

“Omma! Tidak usah berlari! Keberangkatanku masih setengah jam lagi” ucap Sooyoung dengan ekspresi khawatir.

“Haahh! Kau ini ceroboh sekali! Kau lupa jika udara disana lebih dingin daripada di Seoul?!” Omel nyonya Choi sembari mengalungkan sebuah Syal bermotif kotak-kotak di leher Sooyoung. Dan Sooyoung sendiri hanya bisa membuang nafas panjang melihat ibunya itu terlalu mengkhawatirkannya.

“Omma, dimana aboji?” Tanya Junhong sambil menoleh kesekeliling untuk mencari sosok ayahnya.

“Aku memintanya membelikan makanan kecil untuk Sooyoung” ucap sang ibu dengan nafas yang masih sedikit terengah-engah.

“Aigoo.. Omma.. kekhawatiranmu terlalu berlebihan! Dia hanya pergi ke Busan! Bukan ke Bulgaria!” ucap Junhong sambil menggeleng pelan.

“Ya! bagaimana kau bisa berkata seperti itu?! Noonamu akan hidup sendiri tanpa ada satu orangpun yang dia kenal disana!” ucap sang ibu sambil memukul bahu Junhong. Dan Junhongpun langsung terdiam.

Sooyoung tersenyum dan meraih kedua tangan Ibunya dengan lembut, “Omma.. Khokcheongmaseyo~ (Jangan khawatir), aku hanya menjalani training disana, setelah satu tahun.. aku yakin aku akan ditempatkan lagi di Seoul” ucap Sooyoung mencoba menenangkan ibunya yang memang terlihat sangat khawatir.

“Lagupula.. aku akan mencari kontrakan yang dekat dengan kampung halaman kita dulu, jadi aku mungkin bisa bertemu beberapa orang yang dulu kita kenal disana” lanjut Sooyoung.

“Omma, Kalaupun Sooyoung noona akhirnya ditempatkan di Busan, aku akan mencari kuliah disana dan menemaninya, sungguh” sambung Junhong mencoba meyakinkan ibunya.

Shireo!” Tolak Sooyoung dengan begitu lantang.

“Wae?!” Tanya Junhong.

“Kau pasti hanya akan menyusahkanku!” ejek Sooyoung sambil mendorong dahi Junhong pelan.

Junhong tentu saja langsung mendengus kesal, “Ya! bagaimana kau-“

“Sooyounga.. apa kau sudah memeriksa tiketnya?” Lalu suara Tuan Choi terdengar- sehingga Junhong langsung menghentikan ucapannya.

“Sudah Appa, aku berada di gerbong 3” ucap Sooyoung sambil tersenyum pada sang ayah.

“Baguslah, ini makanan untuk perjalananmu, dan ini.. ayah sudah membuatkan kartu kredit untukmu” ucap Sang ayah sambil menyerahkan sebungkus plastic dan juga sebuah kartu.

Junhong dan Sooyoung terlihat cukup terkejut, “Appa… tapi aku akan dibuatkan kantor setelah aku mulai bekerja disana” ucap Sooyoung merasa tak enak.

Anhiya, Gwaenchana, kau pasti akan sibuk mencari tempat tinggal untuk satu minggu kedepan, jadi pakailah kartu itu sebelum kantormu memberikan yang baru” ucap sang ayah sambil tersenyum tipis.

Aaaa Gomawo appa” Ucap Sooyoung sambil memeluk ayahnya dengan ekspresi haru.

Aboji, Lalu bagaimana denganku? mana kartu kreditku?” Tanya Junhong yang sepertinya sedikit iri melihat hadiah itu.

Tuan Choi melepas pelukan Sooyoung lalu ditatapnya anak bungsungnya itu.

“Ya! Perbaiki dulu nilaimu sebelum kau berani bicara seperti itu” omel sang ayah dan diikuti gelak tawa dari Nyonya Choi dan juga Sooyoung.

“Hmmm.. kalau begitu aku masuk sekarang eoh” ucap Sooyoung sambil menarik koper yang tadinya berada di tangan Junhong.

“Ugghhh Sooyoungie, jaga dirimu baik-baik ya disana” ucap Nyonya Choi sambil memeluk Sooyoung erat seolah dia tak mau melepaskan anak sulungnya itu.

“Tentu saja Omma! Aku pasti akan menjaga diriku dengan baik!” ucap Sooyoung sambil mengusap punggung ibunya.

“Sooyounga.. apapun yang terjadi.. jangan pernah patah semangat, asalkan kau berbuat baik.. kau pasti akan mendapat hasil yang baik pula” ucap Sang ayah sambil membelai rambut Sooyoung dengan lembut.

Sooyoung melepaskan pelukan ibunya agar dia bisa menatap sang ayah, “Yee Appa” jawab Sooyoung sambil mengangguk pelan. Setelah itu dia menoleh pada Junhong yang tiba-tiba saja diam.

Sooyoung tersenyum pada sang adik. Dia tahu.. meski mereka sering bertengkar layaknya kucing dan anjing, tapi sebenarnya adiknya itu menyayanginya seperti dia menyayangi Junhong.

‘Grebb~’ – Sooyoung memeluk Junhong dengan lembut.

“Aku tahu kau mampu masuk ke universitas ternama disini, jadi jangan terlalu santai dan juga jangan terlalu focus untuk menyusulku, eoh?” ucap Sooyoung sambil menepuk punggung Junghong pelan.

“Segera telpon aku jika terjadi sesuatu padamu, eoh” ucap Junhong sambil mengeratkan pelukannya pada sang kakak.

Sooyoung mengulum senyum, “Shireunde~ (Tidak mau~)” ledek Sooyoung sambil melepaskan pelukannya.

Junhong mendengus, “Wae tto? (Kenapa lagi?)” Tanya pria tinggi itu.

“Jika aku terus menghubungimu, kau pasti akan sering membolos les dengan alasan menyusulku” ucap Sooyoung sambil tertawa kecil.

“Cihhh! Kau ini”

-FERMATA-

Sooyoung berjalan menuju ruang makan setelah dia selesai menaruh semua barangnya dan membersihkan badannya di kamar yang sudah dia pesan.

Sejujurnya Sooyoung merasa pusing karena dia sama sekali tidak makan di kereta. Dia bahkan lupa menekan tombol lift karena tubuhnya terasa sangat lemas.

Untung saja seorang pria tinggi masuk dan menekan tombol lantai yang ingin Sooyoung datangi sehingga dia tak perlu lagi untuk menekannya. Sekilas, pria itu melirik Sooyoung dengan ekspresi heran. Bagaimana tidak? Saat ini Sooyoung hanya diam di sudut lift dengan wajah menunduk dan tangan yang bertumpu pada dinding.

‘TING’ – Hingga pada saat lift terbuka, Sooyoung tetap tak kunjung berjalan karena perutnya terasa semakin perih. Pria tinggi berrambut pirang tadi bahkan membalikan badan meski dia telah keluar dari lift itu.

‘Shett~’ – Sebelum pintu lift kembali tertutup, orang itu menahan pintu tadi sehingga dia bisa masuk dan mendekat pada Sooyoung.

Cheogi Agasshi.. gwaenchanasimnika? (Maaf nona, apa kau baik-baik saja?)” Tanya pria tinggi itu.

Sooyoung membuang nafas dan mencoba menahan sakitnya agar dia bisa menjawab pria itu, “Nn.. ne.. nan.. nan gwaenchana” jawab Sooyoung sedikit terbata. Dengan tenaganya yang tersisa, dia mencoba berdiri tegap dan berjalan keluar lift. Tapi..

“Ah!” – Baru juga dua langkah, Sooyoung sudah nyaris terjatuh karena kakinya seperti tak memiliki tenaga. Untung saja pria tinggi tadi menahan kedua lengan Sooyoung sehingga gadis itu tidak terjatuh di atas lantai lift.

Meski dalam keadaan sakit, Sooyoung tetap saja terkejut karena seseorang yang sama sekali tidak ia kenal kini sedang memegang kedua lengannya dengan cukup erat.

“Nona, kurasa.. kau.. tidak baik-baik saja, sebaiknya aku mengantarmu ke klinik yang ada di hotel ini” ucap pria itu dengan ekspresi sedikit khawatir.

Sooyoung menggeleng, “An.. anhiyo, Aku.. aku baik-baik saja.. , yang kubutuhkan.. hanyalah..” Sooyoung terdiam.

“Hanya?”

.

.

Seorang pria terus saja menatap Sooyoung dengan ekspresi tak percaya. Bagaimana tidak? Gadis yang beberapa saat lalu hapir pingsan itu- kini terlihat begitu bringas memakan semua makanan yang ada di meja.

“Gadis ini.. manusia.. apa kambing?” Batin pria itu terheran melihat bagaimana lahapnya Sooyoung.

Tapi sepertinya Sooyoung menyadari ekspresi pria di depannya itu. Alhasil.. dia mencoba memperlambat makannya dan mengurangi porsi suapannya.

“Kau.. tidak makan?” Tanya Sooyoung.

Pria itu tersadar dari lamunannya lalu tertawa kecil, “Anhiya, aku kesini hanya untuk minum kopi, jadi kau bisa memakan semuanya” ucap pria itu sambil tersenyum pada Sooyoung.

Sooyoung menunduk dengan ekspresi tidak enak, “Mianhaeyo, aku sudah membuatmu mengantarku kesini, mengambilkan makanan untukku, dan bahkan memakan makananmu” ucap Sooyoung pelan.

Pria pirang di depannya itu tentu saja langsung tertawa melihat ekspresi lucu Sooyoung, “Anhiya~ aku tidak makan karena aku memang tidak lapar, sungguh” ucap pria itu mencoba meyakinkan.

“Aaa.. kalau begitu.. terimakasih.. karena kau sudah membantuku..” ucap Sooyoung sambil membungkuk sedikit.

Pria itu mengangguk, “Keureom.. siapa.. namamu.. nona? Kita.. sudah cukup lama duduk bersama disini tapi kita sama sekali belum berkenalan” ucap pria itu sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

“Eumm… namaku.. Sooyoung, Choi Sooyoung..Jawab Sooyoung setelah dia meneguk minumannya.

“Aaa~ Choi Sooyoung? Yeppune.. geu ireum ^^ (cantik.. nama itu)Ucap pria itu sambil tersenyum manis. Dan entah kenapa.. pipi Sooyoung sedikit memerah mendengarnya. Sejujurnya.. pria didepannya itu memiliki senyuman yang sangat manis hingga Sooyoung cukup sulit untuk melepaskan pandanganya.

“Aa.. kurigo.. ireumi.. mwoeyo?” Tanya Sooyoung balik.

“Aaa.. namaku-“

‘Kriiingg! Kringg!!’ – Lalu tiba-tiba ponsel pria itu bordering sehingga sang pemilik terpaksa menghentikan ucapannya.

“Sooyoung-ssi.. Camkamannyeo (Permisi sebentar)” ucap pria tinggi itu sambil berdiri dan menjauh agar dia bisa menerima telpon tadi.

Sooyoung membuang nafas dengan perasaan sedikit kecewa. Dia bahkan belum sempat menyebut namanya.

‘Beebb Beebb!’ – Ponsel Sooyoung rupanya ikut berdering.

Yoboseyo, Eoh.. Hyosunga?Sapa Sooyoung pada sang penelpon itu.

“Sooyounga! Kudengar kau sudah sampai Busan? Apa itu benar?” Tanya gadis yang di panggil Hyosung itu.

“Eoh, aku sampai disini tadi pagi” Jawab Sooyoung.

“Dimana kau sekarang? Aku benar-benar ingin bertemu denganmu” ucap Hyosung dengan nada riang.

“Menjemput? Tapi.. aku harus mencari kontrakan terlebih dahulu” ucap Sooyoung mencoba menolak. Anhi! Bukannya dia tidak mau bertemu Hyosung, tapi dia memang harus segera menemukan rumah kontrakan agar dia tidak perlu menginap lagi di hotel.

“Aku akan menemanimu” ucap Hyosung.

.

.

“Woahh.. tempat ini benar-benar sudah berubah ya” gumam Sooyoung ketika dia sudah berada di kampong halamannya.

“Eum, beberapa orang juga sudah pindah dari sini, termasuk aku.. hehe” jawab Hyosung yang memang berjalan di samping Sooyoung.

“Lalu.. apa kau tahu rumah sewa yang ada disekitar sini?” Tanya Sooyoung dengan wajah penuh harap.

Hyosung membuang nafas pelan, “Hmm.. Sepertinya akan sulit jika kau mencari rumah sewa di daerah ini Sooyoungie, kau tahu kan-“

“Hyosung?” – Lalu sebuah suara membuat Hyosung menghentikan ucapannya. Dia dan juga Sooyoung tentu saja langsung menoleh ke sumber suara itu.

“Bibi Jung?” – Hyosung langsung memekik riang setelah dia menyadari siapa orang itu.

“Bibi.. Jung?” Sooyoung bergumam pelan sambil berusaha mengingat sang bibi dan juga yeoja kurus yang saat ini berdiri disampingnya.

“Sooyoung?” – Belum juga berhasil mengingat, yeoja kurus tadi malah sudah terlebih dulu mengingatnya. Dia bahkan langsung berlari mendekat lalu memeluk tubuh Sooyoung erat.

“Sooyounga.. apa kau sudah melupakanku? Sepertinya kau tidak mengenali kami” ucap gadis imut itu sambil melepaskan pelukannya agar dia bisa menatap Sooyoung.

Sooyoung sendiri masih terdiam karena dia mempunyai daya ingat yang sangat buruk.

“Omm.. Hyosunga.. apa.. apa ini benar-benar Sooyoungku yang dulu sangat nakal itu?” Tanya Bibi Jung yang ternyata sudah berdiri di samping gadis pendek tadi.

Sooyoungku..?”

“Aaa.. Bibi Jung? Sica?” tebak Sooyoung sedikit tak yakin.

Aiigooo… Uri Sooyoungie! Sekarang kau benar-benar tinggi dan sangat cantik!” puji Bibi Junh sambil memeluk tubuh Sooyoung erat. Sooyoung pun membalas pelukan itu sambil tertawa kecil.

“Bibi, kenapa kau tidak memujiku seperti itu? aku kan juga sudah tidak tinggal di area ini” protes Hyosung.

Bibi Jung melepas pelukannya agar dia bisa menatap Hyosung. “Ya, Sooyoung kan hampir 10 tahun tidak kesini, sedangkan kau.. kau sudah pindah tapi kau hampir setiap hari kesini” ledek Bibi Jung.

“Tentu saja dia terus datang kesini, dia kan ingin bertemu dengan-“

“Yaahh!!!” Hyosung langsung membungkam mulut Sica ketika gadis itu seperti ingin mengatakan sesuatu.

“Aahh dasar” gumam Sooyoung sambil menggeleng pelan.

Kurigo.. Apa yang kau lakukan disini Sooyoungie?” Tanya Bibi Jung.

“Aaa.. aku sedang mencari rumah sewa disekitar sini Bi, karena untuk satu tahun kedepan.. aku harus menjalani training di Busan” jelas Sooyoung.

Sica melepaskan bungkaman Hyosung ketika dia mendengar hal itu. “Rumah sewa? Sooyoungie.. kau bisa menyewa atap rumahku! Kami-“

“Ya Jung Soyeon! Apa maksudmu?” potong Bibi Jung yang sepertinya tidak setuju.

“Kenapa Omma? Kurasa atap rumah kita tidak terlalu buruk” ucap Sica.

“Bukan masalah itu! kau tahu sendiri kan-“

“Omma! Kita membutuhkan uang untuk mengganti biaya kuliahku yang di ambil si keparat itu! dan kurasa menyewakan tempat itu adalah cara terbaik!” ucap Sica mencoba meyakinkan ibunya.

Sooyoung tentu saja merasa bingung melihat sikap Sica yang sedikit ‘mengerikan’ itu. Namun Hyosung sepertinya tahu apa yang Sica maksud. Buktinya dia hanya diam sambil mengangguk pelan.

“Kau kan bisa bekerja paruh waktu-“

“Omma.. anggap saja ini hukuman untuknya! Jebal! Lagipula dimana lagi Sooyoung bisa mendapat tempat tinggal di sekita sini jika bukan rumah kita?” Tanya Sica yang terus saja berusaha meyakinkan ibunya.

Cheogi.. Aku.. senang jika kalian menyewakan tempat itu, tapi.. jika memang tidak bisa.. aku tidak akan memaksa, sungguh” ucap Sooyoung mencoba menengahi.

“Maaf Bi jika ini terdengar lancang, tapi.. kurasa Sica benar, lagipula kalian adalah satu-satunya orang yang Sooyoung kenal disini..” sambung Hyosung.

Bibi Jung terdiam sejenak untuk berfikir. Sepertinya ada sesuatu yang sangat memberatkan pikirannya.

.

-FERMATA-

.

Setelah keluarga Jung akhirnya sepakat menyewakan rumah atap mereka, Sooyoungpun mulai berbenah dan menata barang-barangnya di sana. Di bantu Sica dan Hyosung, Sooyoung bisa menyelesaikan semuanya sebelum jam 9 malam.

“Huffttt aku lelah sekali” gumam Sica sambil membaringkan tubuhnya di samping Sooyoung.

“Huffftt nado” ucap Hyosung yang akhirnya ikut berbaring di sisi Sooyoung yang lain.

Sooyoung tersenyum, “Gomawo Unniedeul, Aku benar-benar berhutang pada kalian” ucap Sooyoung sambil menoleh pada Sica dan Hyosung bergantian.

Sica dan Hyosung mengangguk sambil tertawa kecil.

“Aku senang sekali.. karena kita bertiga akhirnya bisa seperti ini lagi” ucap Hyosung dengan tatapan lurus ke langit-langit ruang.

“Eum.. suasananya pasti tidak membosankan lagi” sambung Sica. Dan Sooyoung hanya tersenyum mendengarnya.

“Aaa! Bagaimana jika kalian menginap disini malam ini? aku akan membelikan soju dan makanan dan kita bisa bercerita banyak sampai larut malam!” ucap Sooyoung penuh semangat. Dia bahkan langsung duduk seolah lelahnya sudah hilang.

Hyosung terlihat ikut bangun, “Sepertinya menyenangkan! Tapi.. Sooyoungie.. aku ada shift malam hari ini.. jadi sepertinya aku tidak bisa ikut” ucap Hyosung dengan ekspresi sedih.

“Sooyoungie.. besok pagi.. aku harus bertemu dengan dosenku, jika aku terlambat.. aku mungkin baru bias menemuinya lagi bulan depan” sambung Sica yang sepertinya juga sedikit menyesal.

“Aaa.. begitu? Hmm baiklah.. kalau begitu kita lakukan itu lain waktu saja.. ^^” ucap Sooyoung pada akhirnya.

“Lagipula besok kan hari pertamamu bekerja, jadi kau harus menyimpan energimu” ucap Sica menasihati.

Sooyoung mengangguk, “Arraseo~” Jawabnya.

“Hmmm…. Kalau begitu.. aku pulang dulu ya~ dan Sooyoungie, jangan lupa mengunci pintu sebelum kau tidur okay!” ucap Hyosung memperingatkan.

“Sooyoungie.. aku tidak bermaksud menakuti, tapi.. jika nanti malam ada seseorang yang memaksa untuk membukakan pintu.. jangan pernah sekalipun membukanya! Kau mengerti?” sambung Sica.

Sooyoung mendelik dan ekspresinya berubah sedikit ketakutan, “Ya.. kalian ini kenapa? Kenapa seolah-olah.. ada sesuatu yang menakutkan disini?” Tanya Sooyoung.

Anhiya! Hanya.. saja.. terkadang orang mabuk ada yang menyasar dan menganggap jika ini adalah rumah mereka..” ucap Hyosung mencoba menenangkan Sooyoung.

“Jinjjayo?” Tanya Sooyoung tak yakin.

“Sudahlah.. tidak akan terjadi apa-apa” ucap Sica sambil merangkul Sooyoung.

.

FERMATA

.

Sooyoung meringkukkan tubuhnya ketika hawa dingin terasa menusuk seluruh lapisan kulitnya.

“Eungghh! Mana selimutku?” gumam Sooyoung sambil meraba-raba sekitar dengan mata yang masih terpejam.

Dapat! – Sooyoung berhasil meraih selimutnya yang ternyata berada tak jauh darinya. Dengan tenaga seadanya, diapun menarik selimut tadi agar tubuhnya kembali terlindungi dari udara dingin di pagi ini.

“Ya! Jangan menarik selimutnya!” Lalu seseorang terdengar langsung protes ketika Sooyoung telah berhasil menyelimuti seluruh tubuhnya.

Sang pemilik suara itu terlihat menarik selimut yang Sooyoung gunakan- sehingga tubuh yeoja itu hanya terselimuti separuh saja. Namun tidak berbeda dengan Sooyoung, orang itupun hanya bergumam dan melakukan ini itu dengan mata yang masih terpejam.

Sooyoung mendengus, “Ya jassika! ini selimutku!” omel Sooyoung sambil merebut kembali selimut tadi dengan sedikit jengkel. Meski begitu- dia tetap saja tidak mau sedikitpun membuka matanya.

“Ya! ambil saja selimut lain!” suruh orang tadi sembari dia merebut kembali selimut Sooyoung. Karena tidak tahan dengan dinginnya udara dipagi itu, diapun sedikit meringkuk dan merapatkan tubuhnya pada Sooyoung.

“Ishh! Berani sekali kau menyuruhku Choi Junhong!” Ucap Sooyoung yang sepertinya mulai geram.

“Apa yang kau bicarakan Jung Soyeon?!” Balas orang tadi tak kalah jengkel.

“Apa maksudm-“

‘DEG’ – Seakan ada sebuah bom yang akan segera meledak, mata Sooyoungpun langsung terbuka dan bahkan membulat lebar ketika dia benar-benar menyadari apa yang baru saja terjadi.

Tunggu.. ini kan Busan…, Disini.. aku hanya tinggal sendiri..,Disini.. juga tidak ada.. yang namanya.. Choi Junhong!

“Ya! Apa yang kau lakukan?! Cepat ambil selimut lain seb-“ Belum juga selesai melayangkan protes, orang tadi juga ikut terdiam setelah dia benar-benar membuka mata dan menghadapkan tubuhnya pada Sooyoung.

‘Sheeett!’ – Dua orang yang sedang berbaring di ranjang yang sama itupun menoleh dengan cepat dengan ekspresi tegang.

‘DEG’

“KYYAAAAA!!!!!” – Dan sepersekian detik kemudian… Sooyoung langsung berteriak sekencang mungkin sambil menjauhkan tubuhnya dari sesosok namja asing yang ada di depannya.

“WOAAAHH!!!” – Tak jauh berbeda dengan Sooyoung, Namja tinggi itupun juga ikut berteriak dengan ekspresi syok. Dia bahkan mundur sehingga tubuhnya langsung terjatuh ke lantai.

Namja itu segera bangun agar dia bisa benar-benar melihat wajah Sooyoung, “Yyyy.. ya! neo- nu.. nugu- wae- neo.. jigeumeun-“

“KYAAAAAAAAA!!!!” Merasa tak peduli dengan ucapan namja di depannya itu, Sooyoungpun kembali berteriak karena rasa syok, bingung, malu, dan juga takut yang bercampur menjadi satu. Dia bahkan meraih sebuah bantal lalu di ayunkannya bantal itu kearah namja tadi dengan sekuat mungkin.

“YAA!!! Siapa kau?! Kenap- kenapa kau ada di kamarku?! Kenapa- kenapa kau-“

“Awwww!!!! Yaahh!!! Hentikan! Kenapa kau memukuliku?!!” pekik namja itu sambil melindungi wajah dan kepalanya dengan kedua lengannya.

Sooyoung menurunkan bantal tadi, lalu di tatapnya namja itu dengan tajam, “Kau Tanya kenapa aku memukulmu?! Yaa! Aku bisa saja melaporkanmu ke polisi atas tindakan asusila yang sudah kau lakukan padaku!” pekik Sooyoung murka.

“MWO?! Asusila?! Ya! aku bahkan sama sekali tidak menyentuhmu!!” protes namja itu tak terima.

“Tapi kau sudah tidur di ranjangku tanpa ijin!!” sangkal Sooyoung tak mau kalah.

“Ya! ini kamarku! Jika ada seseorang yang tinggal disuatu tempat tanpa ijin- orang itu adalah kau!!!” ucap namja itu sambil menunjuk Sooyoung Dengan telunjuknya.

“Mwo?! Apa kau gila?! Ini kamarku! Aku sudah menyewanya!” balas Sooyoung lagi.

Meski keduanya baru saja bangun tidur, tapi energy mereka seakan sudah terisi penuh sehingga nada bicara mereka terdengar sangat tinggi dan juga penuh penekanan.

“Menyewa?! Ya tempat ini adalah miliku! Dan aku sama sekali tidak pernah memberikan ijin pada seseorang untuk menyewanya!” sanggah namja tinggi tadi.

“Anhi! Untuk satu tahun kedepan.. tempat ini adalah miliku!!”

.

.

Tbc

.

.

Yahaha gimana readerdeul? jelek? aneh? mian ya atas kesalahan, belum sempet koreksi juga soalnya

BTW fermata itu judul lagu galau B.A.P di album Noir, Fermata berasal dari bahasa Itali yang artinya Stop / Berhenti.

Oh Iya, liat juga ya  B.A.P Wake Me Up MV Trailer

 

 

 

22 respons untuk ‘FERMATA (Part 1)

  1. mrnlia berkata:

    hallo, ff barunya dikira cast member bap, ternyata vixx, soalnya kan bap comeback hihi, untung masih ada zelo jadi adenya sooyoung, 😁😁😁

    cowo pertama yg ketemu sooyoung itu Ken ya heheh apa bukan?
    yaampun dikira sakit ternyata laper haha lucu yaa udah serius” jedarrr malah dibuat lucu

    ditunggu part 2 nya

    kira” berapa part ini ff nya?

  2. natsu berkata:

    Aku kira sooyoung sakit apa ternyata sakit lapar yang melanda :v
    Kurang ngefeel bacanya gara gara gak tau sama member vixx :v bakalan searching tentang lee hongbin dulu ni

  3. yani yanuari berkata:

    Aduhhhh Aduhhhh udh mlai publish ajaa nih, salah bkin readers’a ini yng d’bkin kepo sma main cast namja’a kkkkkkk kirain main cast’a namja’a ntu bap again gtu, ehh tau2’a malah mmber vixx wkwkwkwk
    keren min!!!! part awalnya mau d’bkin bingung dlu yaa min wkwkwk btw namja yng pertama kli ktemu sma young eonni ntu sapa min? hongbin kah or ken kah?? dan it.. namja yng brmarga lee it, sodara’a sunny bkan min?? jdi pnasaran nih, kajja d’waiting next part’a min 😉 fighting

  4. Febryza berkata:

    Pertama liat posternya udh tau sih kalo itu si hongbin tapi tumben bgt loh kamu pake cast vixx buat pemeran utama..

    Hmm jadi penasaran ama kata-kata sunny maksudnya apa? Eh itu cowok pirang yg ditemuin sooyoung beda ya ama yg di kamar sooyoung?

    Kok lucu sih mereka udh rebutan selimut tapi baru nyadar kalo mereka ga kenal hahaha.. aaah choi siblings coba ituh tolong ditambahin sama minho kayaknya minho junhong sooyoung lucu bgt deh

  5. Hwaa ff baru .. cast nya member vixx, agak sedikit asing, biasa nya kan member bap hehe
    Part awal udah bikin penasaran sama namja misterius yg ketemu sama sooyoung eonni .. kayaknya cerita nya bakal seru
    ditunggu kelanjutan ceritanya thor sama kelanjutan ff yg lain nya
    fighting ^^

  6. Kirain th fermata dari bahasa Indonesia, permata. Hehehehe. Ternyata bahasa asing. Wih bener nih tumben bikin ff dengan cast vixx deul. Hongbin itu visual kan yaaa tapi aku suka Hyuk sebenernya hihi 😋

    Wa… Siapa ya cowok itu, Hongbin kayaknya? Adiknya Sunny?
    Dan cowok yang pertama di lift mungkin Ken atau N?

    • Pertamanya aku juga ngira gitu, ternyata pas gogling artinya lain.
      Kayanya aku bakal recast lagi kak, soalnya aku sendiri ga tau Vixx 😂

  7. Nisa berkata:

    Waaa ada ff baruu , itu yang tidur sama Sooyoung Hongbin yah?? Waa seru seru nih ff . Cocok nih kayaknya Sooyoung Hongbin, semangat kak buat ff yang lain, ditunggu ff yang with you yahhh,lah kok mau diganti cast nya, kalo diganti sama bap aja ya wkwk

  8. sooyoung daehyun?
    aku kangen banget sama pairing ini,,

    hmmm.. boleh tebak dikit?
    apa cowok yg ketemu sama soo di lift itu youngjae?
    apa nantinya youngjae sama soo satu kantor?
    apa yang berantem sama soo di kamar itu daehyun(adik jessica)?

    di yunggu part 1 nya..
    keep fighting ^^

  9. Kapan bias bisa salah kamar malah kemar gue? welah dalah, ff mu selalu bikin baper, penasaran tingkat ratu kayangan mimiperi, dan berakhir ngayal sendiri karena tbc 😂😂😂

  10. Novita Candra berkata:

    Pertama kali baca ff ini kayaknya bakal sedih gitu karna sooyoung mau pergi ke tempat yang baru. Begitu junhong bilang ada zombie aku langsung ngakak sumpah 😂. yang dihotel itu juga kirain sakit ternyata laper terus yang ditempat sewanya sooyoung itu juga bikin ngakak😂.

  11. rabiatul Afifah al-gzl berkata:

    wah di ff ini sooyoung, Jessica,Hyosung itu sahabatan dari kecil tapi siapa ya yang tidur sama Sooyoung
    ditunggu ya unnie part selanjutnya
    semangat

Tinggalkan Balasan ke H-By Batalkan balasan